Senin, 03 April 2017

Jerawat: 10 Mitos yang Paling Umum

Apa yang kita pikir kita ketahui tentang jerawat terus digantikan oleh apa yang ilmuwan pelajari. Sementara itu, banyak mitos terus beredar dan bertahan. Membersihkan beberapa kesalahpahaman tentang jerawat adalah artikel ini.

Mitos # 1: Jerawat hanya mempengaruhi penampilan

Jerawat juga bisa menyebabkan tekanan psikologis yang dalam. Jerawat yang parah bisa menyebabkan rendahnya citra diri dan perasaan tertekan. Ada hubungan kuat antara jerawat parah dan penarikan sosial.

Mitos # 2: Jerawat disebabkan oleh kebersihan yang buruk

Sementara infeksi kulit dikaitkan dengan jerawat, kurangnya kebersihan bukanlah alasan wabah jerawat. Kombinasi minyak dan sel mati yang menghasilkan jerawat terletak di bawah permukaan kulit dimana tidak mungkin membersihkannya. Pembersihan lembut dengan sabun dan air satu atau dua kali sehari akan membuat kulit Anda sesehat mungkin. Scrubing terlalu keras bisa memperburuk jerawat.

Mitos # 3: Jerawat disebabkan oleh makanan tertentu

Cokelat telah lama memiliki reputasi sebagai produsen jerawat. Studi tidak menunjukkan bukti ilmiah bahwa ini benar adanya. Hal yang sama berlaku untuk keripik kentang dan gula. Ada beberapa makanan yang memang tampaknya memperburuk (tidak menyebabkan) kondisinya: susu dan makanan tinggi yodium, seperti seafood.

Mitos # 4: Jerawat harus menjalankan jalannya

Ada banyak perawatan jerawat yang tersedia baik over-the-counter dan obat kuat dari dokter kulit.

Mitos # 5: Semakin banyak obat jerawat semakin baik

Beberapa orang percaya bahwa jika jerawat mereka memburuk mereka seharusnya hanya menggunakan lebih banyak obat. Itu ide yang buruk karena obat-obatan bisa berbahaya bila dikonsumsi dalam jumlah banyak. Kelebihan penggunaan salep jerawat bisa mengiritasi kulit lebih lanjut.

Mitos # 6: Berjemur bagus untuk jerawat

Paparan sinar matahari mengeringkan kelebihan minyak, sehingga memperbaiki jerawat jangka pendek. Namun, jangka panjang kulit beradaptasi dan jerawat tidak terpengaruh. Lebih buruk lagi, ada bukti ilmiah bahwa paparan sinar matahari merusak kulit dan meningkatkan kemungkinan kanker kulit.

Mitos # 7: Makeup menyebabkan jerawat

Beberapa produk makeup bisa menyumbat pori-pori, yang buruk bagi kesehatan kulit Anda. Kosmetik yang diberi label "noncomedogenic" atau "nonacnegenic" aman digunakan. Beberapa merek dibuat dengan ramuan yang justru mengobati jerawat.

Mitos # 8: Jerawat hanya merupakan kondisi remaja

Sementara kebanyakan remaja memiliki jerawat, begitu pula banyak orang dewasa. Jerawat umumnya hilang pada awal 20-an. Tapi beberapa orang mengalami jerawat untuk pertama kalinya sampai usia 40-an. Dan untuk yang paling disayangkan dari semua, beberapa orang mengalami jerawat flare-up seluruh hidup mereka.

Mitos # 9: Jerawat berkaitan dengan seks

Kita mungkin pernah mendengar bahwa selibat atau terlalu banyak menyebabkan jerawat. Tidak ada bukti untuk ini. Ada hubungan antara aktivitas seksual dan produksi hormon, namun hubungan antara seks dan produksi sebum (zat berminyak yang dikombinasikan dengan sel kulit mati menyebabkan jerawat) tidak diketahui. Stres dan kemarahan juga mempengaruhi kadar hormon.

Mitos # 10: Jerawat popping adalah cara terbaik untuk menyingkirkannya

Faktanya jerawat yang muncul bisa memperburuk jerawat dengan cara menyebarkan bakteri penyebabnya. Popping juga bisa menyebabkan jaringan parut akhirnya, yang dalam kasus parah, bisa bersifat permanen.

Ron King adalah seorang peneliti, penulis, dan pengembang web penuh waktu. Kunjungi Pengobatan Jerawat [http://www.relief4acne.com] untuk info penelitian jerawat baru-baru ini.